Sunday, 25 November 2012

Nabi Isa a.s - YESUS not a son of God



NABI ISA a.s

Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (Ali Imran 3:59)
Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya roh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam (Surah Al Anbiyaa' ayat 21)


Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (Surah Al Maa'idah ayat 75)



Al-Quran menerangkan dalam surat An Nisaa':157 bahawa Nabi Isa tidaklah dibunuh mahupun disalib oleh orang-orang Kafir. Adapun yang mereka salib adalah orang yang bentuk dan rupanya diserupakan oleh Allah SWT seperti Nabi Isa as.(sebahagian ulama berpendapat orang yang diserupakan adalah muridnya yang mengkhianatinya yang bernama Judas Iscariot)
  • dan kerana ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahawa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (An Nisaa' : 157
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------x

Beliau akan turun pada kelompok yang diberi pertolongan oleh Allah yang berperang untuk menegakkan kebenaran dan bersatu-padu menghadapi Dajjal. Nabi Isa as. turun pada waktu sedang diiqamati shalat, lantas beliau shalat di belakang pemimpin kelompok itu. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Ketika Allah telah mengutus al-Masih Ibnu Maryam, maka turunlah ia di menara putih di sebelah timur Damsyiq dengan mengenakan dua buah pakaian yang dicelup dengan waras dan za’faran, dan kedua telapak tangannya diletakkannya di sayap dua Malaikat; bila ia menundukkan kepala maka menurunlah rambutnya, dan jika diangkatnya kelihatan landai seperti mutiara. Maka tidak ada orang kafirpun yang mencium nafasnya kecualipasti meninggal dunia, padahal nafasnya itu sejauh mata memandang. Lain Isa mencari Dajjal hingga menjumpainya dipintu Lud, lantas dibunuhnya Dajjal. Kemudian Isa datang kepada suatu kaum yang telah dilindungi oleh Allah dari Dajjal, lalu Isa mengusap wajah mereka dan memberi tahu mereka tentang derajat mereka di surga. “[5]

Ibnu Katsir berkata, “Inilah yang termasyhur mengenai tempat turunnya Isa, yaitu di menara putih bagian timur Damsyiq. Dan dalam beberapa kitab saya baca beliau turun di menara putih sebelah timur masjid Jami’ Damsyiq, dan ini rupanya pendapat yang lebih terpelihara. Karena di Damsyiq tidak dikenal ada menara di bagian timur selain di sebelah Masjid Jami’ Umawi di Damsyiq sebelah timur. Inilah pendapat yang lebih sesuai karena beliau turun ketika sedang dibacakan iqamat untuk shalat, lalu imam kaum Muslimin berkata kepada beliau, “Wahai Ruh Allah, majulah untuk mengimami shalat.” Kemudian beliau menjawab, “Anda saja yang maju menjadi imam, karena iqamat tadi dibacakan untuk Anda.” Dan dalam satu riwayat dikatakan bahwa Isa berkata, “Sebagian Anda merupakan amir (pemimpin) bagi sebagian yang lain, sebagai penghormatan dari Allah untuk umat ini.” [6]


From more:
 http://cahayamukmin.blogspot.com/2010/03/nabi-isa-as-turun-ke-bumi.html#ixzz2DBqgj3qU

Wa.salam

[1]. Tafsir Ath-Thabari dan Tafsir Al-Qurthubi.
[2]. HR. Bukhari: no. 2296.
[3]. HR. Bukhari: Kitabu ahaditsil anbiya’ no. 3193 dan Muslim: Kitabul iman no. 222, 223, 224.
[4]. HR. Muslim: Kitabul iman no. 225
[5] (Shahih Muslim, Kitab al-Fitan wa Asyrathis Sa ‘ah, Bab DzikrAd-Dajjal 18: 67-68).
[6] Shahih Muslim
[7] Shahih Muslim, Kitabul Fitan, Bab Dzikrid Dajjal 18: 63-70
[8] Shahih Muslim, Bab Nuzuuli Isa ‘Alaihissalam 2:192

Saturday, 24 November 2012

Tasik Tiberias - Dajal

                                                                                     
 

 Tasik Gelilee.

Sebuah hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang diterima dari Fathimah binti Qais dalam al-Fitan menyebut:

“Saya telah mendengar muazzin Rasulullah s.a.w memanggil untuk solat. Saya pun pergi ke masjid dan solat bersama Rasulullah s.a.w. Selesai solat, Rasulullah s.a.w naik ke atas mimbar. Nampak semacam bergurau Baginda tertawa dan berkata: “Jangan ada yang bergerak. Hendaklah semua duduk di atas sajadahnya.”

Kemudian berkata: “Tahukah kamu mengapa aku memerintahkan kamu jangan ada yang pulang?”

Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”

Rasulullah s.a.w berkata lagi: “Demi Allah aku menyuruh kamu berkumpul di sini bukan ingin menakut-nakuti dan bukan memberi khabar gembira. Aku ingin menceritakan kepada kamu bahawa Tamim Ad-Dari adalah seorang Nasrani, kemudian dia datang menjumpai aku dan masuk Islam. Dia ada bercerita kepadaku tentang satu kisah tentang Dajjal."

"Kisah yang dia ceritakan itu sesuai dengan apa yang telah aku ceritakan kepada kamu sebelumnya. Katanya dia bersama 30 orang kawannya pergi ke laut dengan menaiki kapal. Angin kencang datang bertiup dan ombak besar membawa mereka ke tengah-tengah samudera yang luas. Mereka tidak dapat menghalakan kapalnya ke pantai sehingga terpaksa berada di atas laut selama satu bulan. Akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau menjelang terbenamnya matahari. Di pulau yang tidak ditempati orang itu mereka berjumpa dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga tidak nampak mana jantina dan duburnya."

Mereka bertanya kepada binatang itu: “Makhluk apa engkau ini?”

Binatang itu menjawab: “Saya adalah Al-Jassasah.”

Mereka tanya: “Apa itu Al-Jassasah?”

Binatang itu hanya menjawab: “Wahai kumpulan lelaki, pergilah kamu ke tempat ini untuk menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan kamu. Mereka pun pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh binatang itu."

Di sana mereka menjumpai seorang lelaki yang sangat besar dan tegap. Ertinya mereka tidak pernah melihat orang sebesar itu. Dari tangannya sampai ke tengkuknya dikuatkan dengan besi, begitu juga dari lututnya sampai ke telapak kakinya.

Mereka bertanya: “Siapakah anda?”

Orang seperti raksaksa itu menjawab: “Kamu telah mendengar cerita tentang aku. Sekarang aku pula ingin bertanya: “Siapa kamu ini?”

Mereka menjawab: “Kami adalah manusia berbangsa Arab. Kami pergi ke laut menaiki kapal, tiba-tiba datang ombak besar membawa kami ke tengah-tengah samudera luas dan kami berada di lautan selama satu bulan. Akhirnya kami terdampar di pulau yang tuan tempati ini."

“Pada mulanya kami berjumpa dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga kami tidak dapat mengenali jantinanya. Kami tanya siapa dia katanya Al-Jassasah. Kami tanya apa maksudnya dia hanya menjawab: “Wahai kumpulan lelaki, pergilah kamu ke tempat ini untuk menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan kamu.”

Itulah sebabnya kami datang ke tempat ini. Sekarang kami sudah berjumpa dengan tuan dan kami ingin tahu siapa tuan sebenarnya.”

Makhluk yang sangat besar itu belum menjawab soalan mereka terus sahaja mengemukakan soalan: “Ceritakan kamu kepadaku keadaan kebun kurma yang di Bisan itu,” (nama tempat di negeri Syam).

Mereka menjawab: “Keadaan apanya yang tuan maksudkan?”

Orang besar itu menjawab: “Maksudku apakah pokok kurma itu berbuah?”

Setelah mereka menjawab bahawa pokok kurma itu berbuah, orang besar tadi berkata: “Aku takut pokok itu tidak berbuah.”

Orang besar itu bertanya lagi: “Ceritakan kepadaku tentang sungai Tabarah.”

Mereka menjawab: “Tentang apanya yang tuan maksudkan?”

Lelaki itu menjawab: “Maksudku airnya apakah masih ada.” Mereka menjawab: “Airnya tidak susut.”

Lelaki itu berkata: “Air sungai itu disangsikan akan kering.”

Akhirnya lelaki seperti raksaksa itu berkata: “Kalau begitu ceritakan kepadaku tentang Nabi Al-Amin itu, apa yang dia buat?”

Mereka menjawab: “Dia telah berhijrah dari Makkah ke Madinah.”

Lelaki itu bertanya lagi: “Apakah dia diperangi oleh orang-orang Arab?” Mereka menjawab: “Ya, dia diperangi oleh orang-orang Arab.”

Lelaki itu bertanya lagi: “Kalau begitu apa pula tindakan dia terhadap mereka?” Mereka ceritakan bahawa Rasulullah s.a.w telah mengembangkan dakwahnya dan sudah ramai pengikutnya.

Orang besar itu berkata lagi: “Memang begitulah, padahal mereka beruntung jika taat kepadanya.”

Kata orang besar itu lagi: “Sekarang aku terangkan kepada kamu bahawa aku adalah Al-Masih Dajjal. Nanti aku akan diberi izin keluar, lalu aku pun akan menjelajah dunia ini. Dalam masa empat puluh malam sudah dapat aku jalani semua, kecuali Makkah dan Madinah yang aku tidak dapat memasukinya. Negeri Makkah dan Madinah dikawal oleh para Malaikat, maka aku tidak dapat menembusinya.”

Kata Tamim Al-Dariy lagi, “Rasulullah s.a.w menekankan tongkatnya di atas mimbar sambil berkata: “Inilah negeri yang tidak dapat dimasukinya itu, iaitu Madinah. Saudara-saudara sekalian apakah sudah aku sampaikan cerita ini kepada kamu?”

Mereka menjawab: “Ya, sudah ya Rasulullah.”

Rasulullah s.a.w berkata lagi: “Sememangnya hadis Tamim itu lebih meyakinkan saya lagi. Ceritanya itu bersesuaian dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kamu sebelumnya, iaitu tentang Makkah dan Madinah yang dikatakan tidak dapat dimasuki Dajjal. Cuma dia ada mengatakan di lautan Syam atau di laut Yaman. Tidak, bahkan ia dari arah timur. Ia dari arah timur,” kata Rasulullah s.a.w sambil menunjuk ke arah timur. {3}
Perhatikan pada ayat di atas yang telah dihitamkan. Sungai Tabrah yang disebutkan itulah yang kini dikenali sebagai Tasik Galilee (juga disebut laut). Keadaan 'paras air' di Tasik Galilee ini telah pun disebut-sebut pada zaman Rasulullah SAW jika diperkirakan dari sudut hadith Tamim Ad-Dari ini.

Perhatikan pada ayat di bawah :
Lelaki itu berkata: “Air sungai itu disangsikan akan kering.”
Jelas sekali, Dajjal telah memberitahu kepada 'mereka' bahawa dia (Dajjal) bimbang paras air di Sungai Tabarah (Tasik Galilee) akan kering kerana berdasarkan apa yang telah dijanjikan, Dajjal akan dibunuh oleh Isa Ibn Maryam (Nabi Isa as) yang akan turun setelah keringnya air di tasik itu.

Tasik Galilee kini sedang mengering dengan pantas. Sekiranya diperhitungkan keseluruhan fakta-fakta saintifik yang diperolehi, diperkirakan dengan petunjuk-petunjuk Nabi SAW menerusi hadith-hadith baginda, kita akan dapati bahawa semuanya akan lengkap dalam tempoh 40 tahun saja lagi.

Sebelum kemunculan Imam Mahdi, akan terlebih dahulu munculnya Panji Hitam Dari Timur. Jarak kemunculan di antara Panji Hitam dan Imam mahdi adalah 72 bulan. Nu'aim bin Hammad meriwayatkan dengan sanad daripada Muhammad bin Hanafiah dia berkata ;
"Akan muncul bendera hitam milik Bani Abbas kemudian akan muncul dari Khurasan bendera lain yang berwarna hitam,tutup kepala mereka hitam dan pakaian mereka putih..."hingga beliau berkata "Jarak antara kemunculannya dengan diserahkannya urusan kepada Al-Mahdi adalah 72 bulan."
Ini bermakna, apabila "Panji Hitam" benar-benar memperlihatkan 'diri'nya maka, umat Islam hanya ada 72 bulan sahaja sebelum menyaksikan pengzahiran Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu. Kemunculan Imam Mahdi bakal disusuli dengan kemunculan Dajjal sebelum turunnya Nabi Isa as sebagai One Man To Unite Them All.

Wawahualam.


Friday, 23 November 2012

Falak Kiamat 1500H ( + ) & ( - )

*1500 Tahun Perjalanan Umat Manusia Ke Akhirat.
*    40 Tahun Nabi Isa Memerintah Dunia selepas MeningalNya Iman Mahdi.
*7 - 9 Tahun Iman Mahdi Memerintah Dunia.
*     3 Tahun Kemarau yang Berpanjangan

Dajjal dilepaskan semasa zaman kehidupan Rasulullah saw, dan hadis memberitahu Dajjal hidup selama 40 hari:


Berapa lamakah Dajjal akan tinggal di bumi?”, jawab Rasullullah: “Selama empat puluh hari, satu hari sama seperti setahun, satu hari seperti sebulan, satu hari seperti seminggu dan selebihnya seperti hari-hari kamu sekarang”. Tanya kami; “Ya Rasullullah, ketika sehari seperti setahun, cukupkah kalau kami solat seperti solat sekarang ?”, jawab Rasullullah; “Tidak” tetapi hitunglah bagaimana pantasnya.


(Hadist riwayat Muslim)


Sebelum keluarnya Dajal, akan di dahului dengan musim kemarau yang berkepanjangan selama 3 tahun berturut-turut. 


Sesungguhnya sebelum keluarnya Dajjal adalah tempo waktu tiga tahun yang sangat sulit, dimana pada waktu itu manusia akan ditimpa oleh kelaparan yang sangat. Allah memerintahkan kepada langit pada tahun pertama darinya untuk menahan 1/3 dari hujannya dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan 1/3 dari tanamannya. Kemudian Allah memerintahkan kepada langit pada tahun kedua darinya agar menahan 2/3 dari hujannya dan memerintahkan bumi untuk menahan 2/3 dari tanam tanamannya. Kemudian pada tahun ketiga darinya Allah memerintahkan kepada langit untuk menahan semua air hujannya, lalu ia tidak meneteskan setitik airpun dan memerintahkan bumi agar menahan seluruh tanamannya, maka setelah itu tidak tumbuh satu tanaman hijaupun dan semua binatang berkuku akan mati kecuali yang tidak dikehendaki Allah. Para sahabat bertanya, ”Dengan apa manusia akan hidup pada saat itu ?” Beliau Shallallahu alaihi wa sallam menjawab, ”Tahlil, takbir dan tahmid akan sama artinya bagi mereka dengan makanan.


 HR. Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah dan Al Hakim, shahih. Lihat Ash- Shahihahno.2457



Wawahualam.

HItunglah sendiri.

Muzik Player

Islamic Youtube